Wisata andalan NTT tak hanya Taman Nasional Komodo saja, ada juga Taman Nasional Kelimutu yang menawarkan sejuta keindahan bagi siapa saja yang mengunjunginya. Tidak lengkap rasanya bila mengunjungi NTT tapi tidak datang ke tempat wisata ini.
Taman Nasional Kelimutu ini terdiri dari perbukitan dan pegunungan dengan Gunung Kelibara sebagai puncak tertinggi yang memiliki ketinggian mencapai 1.731 meter. Tempat ini juga memiliki hutan kecil seluas 4,5 hektare sebagai tempat perlindungan berbagai jenis flora dan fauna.
Tentunya, kamu akan dimanjakan dengan pemandangan yang menakjubkan di tempat ini. Dan jika sudah mengunjunginya, pasti kamu tak akan rela untuk meninggalkannya, dan berharap suatu saat nanti bisa mengunjunginya lagi.
Kalau penasaran ada apa saja di taman nasional ini, simak informasi selengkapnya tentang Taman Nasional Kelimutu berikut ini, yuk!
Sejarah Kelimutu
Mitos
Cerita mitos kadang memang tak bisa dipisahkan dengan suatu tempat yang sudah ada sejak lama, termasuk objek wisata Danau Kelimutu ini. Wisata Danau Kelimutu sendiri memiliki dua danau yang posisinya berdekatan.
Danau tersebut bernama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai dan Tiwu Ata Polo. Konon, jika kedua danau ini tercampur menjadi satu, maka dunia akan kiamat.
Selain itu, ada satu hal lagi yang sudah menjadi kepercayaan masyarakat setempat yang tak kalah mistisnya. Masyarakat percaya bahwa danau tersebut merupakan tempat bersemayamnya orang yang telah meninggal.
Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang berwarna biru muda merupakan tempat berkumpulnya arwah pemuda pemudi, sedangkan Tiwu Ata Polo yang berwarna hijau toska diyakini sebagai tempat bersemayamnya arwah para tukang tenung atau tukang sihir yang jahat.
Masyarakat setempat sudah mulai khawatir karena dinding tebing yang memisahkan kedua danau tersebut terus terkikis dan kondisinya sekarang sudah tak setebal dulu lagi.
Jika suatu saat tebing tersebut ambruk dan kedua air dari danau ini bercampur, mereka yakin bahwa dunia ini akan berakhir.
Sejarah Danau Kelimutu
Salah satu tempat ikonik yang ada di Taman Nasional Kelimutu ini adalah danaunya. Danau Kelimutu ditemukan oleh seorang komandan militer Belanda bernama B. van Suchtelen pada 1915.
Namanya menjadi semakin populer setelah Y. Bouman menulis tulisan tentang Danau Kelimutu di tahun 1929. Tulisan tersebut mengundang banyak perhatian dari wisatawan.
Sejak saat itu, banyak sekali orang datang melihat keindahan wisata Danau Kelimutu ini, terutama wisatawan asing. Keindahan yang menjadi daya tarik tak lain adalah keunikan tiga warna yang ada dimilikinya.
Nama Kelimutu sendiri merupakan gabungan dari kata “keli” yang berarti gunung dan “mutu” yang berarti mendidih. Secara harfiah, nama ini dapat diartikan sebagai “gunung mendidih”.
Ketiga warna yang dimiliki wisata Danau Kelimutu ini diantaranya adalah biru muda, merah, dan hijau toska. Danau ini sendiri merupakan sumber dari erupsi phreatic di masa lalu, dengan puncak yang tingginya mencapai 1.639 meter.
Kelimutu ini sebenarnya adalah nama dari gunungnya. Sedangkan danaunya memiliki namanya sendiri-sendiri, yaitu Tiwu Ata Mbupu atau Ata Mbupu, Tiwu Ata Polo atau atau Ata Polo, dan Tiwu Nuwa Muri Koo Fai.
Daya Tarik Taman Nasional Kelimutu
Destinasi ini memiliki daya tarik tersendiri yang selalu berhasil menarik perhatian wisatawan. Berikut adalah ulasan selengkapnya.
1. Keunikan Tiga Warna Wisata Danau Kelimutu
Danau ini terletak di pucak Gunung Kelimutu yang berada di ketinggian 1.631 meter di atas permukaan laut. Danau Kelimutu sendiri berada di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Detsuko, Wolowaru, dan Ndona.
Ketiga kecamatan tersebut berada di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Danau tersebut mempunyai tiga kawah raksasa.
Uniknya, tiga kawah tersebut memiliki warna air yang berbeda-beda. Danau ini juga menyimpan fenomena alam yang menakjubkan, yaitu warna tersebut bisa berubah-ubah.
Warna masing-masing danau dapat berubah-ubah secara tidak teratur karena kandungan material di dasarnya. Misalnya danau Ata Polo yang pernah berubah warna dari cokelat dan hijau tua menjadi merah hati.
Atau di danau Ata Mbupu, warnanya bisa berubah dari cokelat tua menjadi hijau kecokelatan, sedangkan Nuwa Muri Koo Fai dari biru dan hijau muda berubah menjadi biru telur asin.
Untuk mencapai lokasi, dari Kota Ende pengunjung bisa menumpang angkutan umum menuju Moni yang berada di kaki Gunung Kelimutu. Jarak dari Moni menuju ke gerbang Wisata Danau Kelimutu bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 30 menit.
Di Desa Moni ini terdapat banyak penginapan berupa lodge atau hotel kelas melati. Menyewa penginapan ini cocok bagi pengunjung yang ingin mengejar waktu matahari terbit pada keesokan harinya.
2. Tempat Perlindungan Flora dan Fauna Langka
Keindahan yang ditawarkan di sini tak hanya berupa keunikan danaunya saja. Masih ada hal menarik lainnya yang menunggu, yaitu menyaksikan berbagai jenis flora fauna Kelimutu yang belum tentu bisa ditemukan di tempat lain.
Di dalam Taman Nasional Kelimutu ini, terdapat sebuah tempat bernama arboretum. Arboretum sendiri adalah sebuah hutan dengan luas 4,5 hektare yang berfungsi sebagai kawasan koleksi ragam flora dan fauna.
Keragaman flora yang tersimpan di sini setidaknya ada sekitar 100 spesies dalam 36 family dan dua diantaranya merupakan jenis endemik Kelimutu, yaitu uta onga (Begonia kelimutunesis) dan turuwara (Rhondodenron renschianum).
Selain flora, ada juga beberapa satwa endemik Flores di kawasan ini, seperti burung gerugiwa (Monarcha sp). Burung ini memiliki 11 suara kicauan yang berbeda dan sering disebut sebagai burung arwah karena jarang terlihat.
Hewan endemik lainnya yang ada di kawasan ini diantaranya adalah jenis mamalia seperti tikus lawo, tikus gunung, deke, dan wawi ndua. Ada juga ayam hutan, banteng, kijang, rusa, babi hutan, elang, srigunting, luwak, trenggiling, landak, kancil, dan lain sebagainya.
Alamat Taman Nasional Kelimutu & Cara Menuju ke Sana
Untuk mencapai salah satu destinasi wisata di Nusa Tenggara Timur ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Berikut adalah penjelasannya.
Kendaraan Pribadi
Kalau kamu berangkatnya dari Surabaya, bisa ambil rute Tol Surabaya – Gempol – Bangil – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo – Banyuwangi.
Setelah sampai di Banyuwangi, dilanjut dengan menyeberang menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Ketapang menuju ke Pelabuhan Gilimanuk.
Kemudian lanjutkan perjalanan dengan rute Negara – Denpasar – Pelabuhan Padang Bai. Dilanjut lagi menumpang kapal feri menuju ke Pelabuhan Lembar.
Perjalanan diteruskan dengan rute Pelabuhan Lembar – Mataram – Pelabuhan Kahyangan. Dari Pelabuhan Kahyangan, kamu bisa menumpang kapal feri menuju ke Pelabuhan Pototano.
Lalu dilanjutkan ke Sumbawa Besar – Dompu – Bima – Sape. Dilanjutkan lagi menyeberang dengan menumpang kapal feri ke Labuan Bajo. Rute selanjutnya adalah Nggorang – Terang – Cancar – Ruteng – Mano – Borong – Wae Lengga – Bajawa – Ende.
Sesampainya di Ende, kamu bisa menuju ke desa di kaki Gunung Kelimutu, yaitu Desa Moni. Jarak Desa Moni menuju gerbang Kelimutu National Park bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 30 menit.
Transportasi Umum
Bagi wisatawan yang berangkat dari Jakarta, bisa menumpang pesawat dari Bandara Soekarno Hatta tujuan Bandara Ngurah Rai, Bali. Kemudian dilanjutkan dengan menumpang pesawat menuju ke Labuan Bajo.
Dari Labuan Bajo bisa dilanjut dengan naik ojek atau busa menuju ke Moni dan dilanjutkan dengan menyewa kendaraan pribadi atau naik ojek ke pintu gerbang lokasi.
Kalau kamu ingin menggunakan transportasi umum dari Bali, kamu bisa menumpang KM Kelimutu atau KM Tilongkabila dan turun di Pelabuhan Labuan Bajo.
Dari Labuan Bajo, dilanjutkan dengan naik bus atau mini bus jurusan Maumere kemudian turun di Moni. Setelah itu, bisa berjalan kaki menuju ke zona Taman Nasional Kelimutu.
Jam Operasional & Harga Tiket Masuk Taman Nasional Kelimutu
Jam operasional lokasi wisata ini dimulai pukul 05.00 hingga 18.00 WITA. Sebenarnya, taman wisata ini tak pernah ditutup.
Jika ingin datang lebih pagi dari jam mulai dibuka pun tidak masalah. Waktu terbaik mengunjunginya adalah pada dini hari sekitar pukul 03.30 WITA agar bisa menyaksikan matahari terbit.
Suasana saat matahari mulai menampakkan sinarnya membuat pemandangan wisata Danau Kelimutu tampak menawan. Bulan kunjungan terbaik adalah antara bulan Juli dan Agustus, karena cuaca sedang cerah dan bersahabat.
Untuk harga tiket masuk terbilang cukup murah bagi wisatawan domestik, yaitu hanya Rp5.000/orang. Namun, cenderung tinggi untuk wisatawan asing yang dipatok harga tiket sebesar Rp150.000/orang.
Tips Berwisata ke Taman Nasional Kelimutu
Sebelum menginjakkan kaki di destinasi wisata menarik ini, ada baiknya simak beberapa tips yang mungkin diperlukan seperti berikut.
- Jika ingin melihat sunrise, kamu bisa mulai mendaki waktu menjelang matahari terbit. Jangan lupa siapkan senter atau alat penerang lainnya untuk membantu penerangan selama perjalanan.
- Walaupun jalur pendakian yang akan dilalui sudah bagus dan nyaman dilewati, lebih baik tetap pakai alas kaki yang nyaman untuk berjalan kaki. Karena pendakian biasanya memakan waktu kurang lebih 30 menit.
- Bawalah makanan dan minuman selama pendakian. Kalau repot, cukup bawa air minum dan makanan kecil yang mengenyangkan. Karena mendaki cukup membakar kalori dan membuatmu cepat lapar.
- Karena merupakan daerah pegunungan, jangan lupa untuk memakai pakaian yang hangat agar tidak kedinginan ketika berada di puncak.
- Jangan membuang sampah sembarangan di area wisata ini. Jika tak menemukan tempat sampah, simpanlah sampah di saku pakaian atau di dalam tas terlebih dahulu agar tidak mengotori keindahan Taman Nasional Kelimutu.
sumber : https://www.pikniek.com/indonesia/taman-nasional-kelimutu/